Kiranya
tempias membasahi jendelamu,
Itulah
tandanya air mataku mengalir mengingatimu,
Kiranya
kau tersedar ada darah di jemarimu,
Itulah
tandanya ada sesuatu terjadi kepadaku,
Andainya
engkau tersentak dari lamunan panjangmu,
Itulah
tandanya aku sedang merindui dirimu,
danAndainya
engkau terbangun dari tidurmu tika ayat-ayat al-Quran mendayu di Subuh sunyi,
Itulah
tandanya aku 'pergi' dulu sebelummu...
Mungkin
saja aku tak berkesempatan lagi untuk mengungkap kata maaf buatmu,
dan
cuma di kesempatan ini yang ada...
Namun,
Jika
matamu masih berat untuk memandangku,
ringankanlah
kakimu itu untuk melangkah pergi dariku,
jika
bibirmu terpaksa mengukir senyuman buatku,
relakanlah
wajahmu itu berpaling segera dariku,
jika
sukar untuk kau melupakan semua salahku terhadapmu,
senangkanlah
lidahmu itu untuk menghinaku.
Pesanku
sahabat,
"Sahabat,
jagalah nama baikku.
Sesungguhnya
aku jika aku sudah tiada berdaya lagi menjaga nama baikku nanti,
aku
hanya mengharapkan budimu sahabat."
"Jagalah
tingkah laku sopanmu,
jagalah
solatmu,
jagalah
ibadatmu,
jagalah
auratmu sesungguhnya."
Ingatlah
kata-kataku ini,
"Sesungguhnya,
aku
mencintai sahabat sepertimu
sepertimana
aku mencintai nyawaku,
dan
aku akan selalu menyayangi persahabatan ini
tidak
kira aku masih bernafas ataupun tidak bernyawa lagi.
Andainya
itu terjadi, maafkanlah aku atas dosa-dosaku padamu selama ini."
"Himpunkalah
senda tawa kita,
andainya
engkau kerinduan,
itulah
jadi penawarnya.
Dan
kupohon,
ingatlah
aku di hatimu selagi terasa ia bererti buatmu."
"Semoga
Allah S.W.T menjagamu di sepanjang persahabatan kita,
di
sepanjang perjalananmu tika aku telah tiada nanti.
Sungguh,
ku menyanyangimu wahai sahabat..."
Akhi
Fairuz Al-Jengkarihttp://www.facebook.com/note.php?note_id=177576865603320
No comments:
Post a Comment